JEPARA – Bupati Jepara Ahmad Marzuqi menginstruksikan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) setempat agar memperketat pengawasan jasa katering di Kota Ukir. Hal ini seiring terjadinya dua kasus keracunan massal dengan korban lebih dari 100 orang akibat menyantap makanan yang dibuat pelaku usaha katering.
Sehubungan dengan kejadian tersebut, Bupati meminta masyarakat berhati-hati dalam memilih jasa katering.
Pilihlah jasa katering yang sudah terdaftar dan memiliki ijin dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dan namanya sudah dikenal luas di masyarakat. Kesehatan dan keamanan pangan harus menjadi pertimbangan utama masyarakat dalam memilih makanan, jangan tergiur karena harga murah,” kata Ahmad Marzuqi.
Upaya pengetatan pengawasan ini juga sekaligus bagian dari langkah pembinaan agar usaha katering tidak justru memunculkan masalah baru di tengah masyarakat.
“Masalah keamanan pangan harus menjadi prioritas sehingga saya meminta DKK secara periodik melakukan pengawasan dan pengambilan sampel usaha jasa katering. Apalagi saat ini, masyarakat sedang melaksanakan tradisi ruwahan sehingga permintaan dari masyarakat meningkat. Jangan ditoleransi jasa katering yang memanfaatkan aji mumpung dengan membuat makanan yang tidak sesuai dengan standar keamanan pangan,” kata Ahmad Marzuqi didampingi Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jepara, Yoso Suwarno, Kamis (3/5/2018).
Dua kasus keracunan usai menyantap makanan katering itu terjadi di wilayah Desa Mulyoharjo Kecamatan Kota, Jepara dalam tiga hari terakhir. Kasus pertama dengan korban sekitar 97 orang yang terdiri dari guru, siswa dan wali murid SDN 6 Mulyoharjo.
Makanan jasa katering yang disantap usai kegiatan istighosah dan doa bersama jelang pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di sekolah itu berbuah petaka. Hingga kini, masih ada korban yang menjalani perawatan baik rawat inap maupun rawat jalan.
Kasus keracunan kedua dialami sekitar 22 warga Mulyoharjo Paving. Mereka menyantap makanan katering yang disajikan usaha melaksanakan tradisi ruwahan di salah seorang warga setempat. Para korban ada yang menjalani rawat jalan maupun rawat inap di sejumlah rumah sakit di Kota Ukir.
Bupati Marzuqi berharap lewat pengetatan pengawasan tersebut, tak terjadi lagi kasus keracunan massal di Jepara. Pihaknya juga mengimbau warga agar lebih selektif memilih jika memesan makanan pada pelaku usaha katering.
“Ini demi kebaikan bersama,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mulyoharjo, HM Rosyid mengatakan diduga makanan yang disantap warga yang menjadi korban keracunan massal berasal dari jasa katering yang sama asal Desa Mantingan Kecamatan Tahunan Jepara.
“Jadi yang di Mulyoharjo Paving dan SDN 6 Mulyoharjo itu sama,” tandasnya. (rmoljateng.com/Jie)